Kapolsek Cikarang Timur Beri Hadiah Warga yang Berikan Info Begal


CIKARANG (Pos Kota) -Untuk meminimalisir atau mempersempit langkah aksi begal di Cikarang Timur, Kapolsekta AKP Liston Marpaung membentuk tim khusus ‘Anti Begal’.
Bahkan untuk mendapatkan pelaku begal khususnya di wilayah hukum Polsekta Cikarang Timur dirinya menempatkan anggota di beberapa titik yang rawan begal, seperti di wilayah Kelurahan Serta Jaya, Desa Hegarmanah, Desa Cipayung dan Desa Labansari.
“Kita tempatkan anggota seperti di Kobak Bitung Kelurahan Serta Jaya yang memang sering terjadi aksi pembegalan sepeda motor, dan di Desa Hegarmanah, Cipayung hingga ke Desa Labansari. Tentunya di jam yang memang rawan dari mulau jam 19.00 WIB malam hari, jam 21.00 sampai jam 04.00 Subuh hingga jam 06.00 pagi hari,” katanya Sabtu (5/3).
Langsung Dilumpuhkan
Menurut Liston, bukan hanya dengan penempatan anggota di titik rawan saja, tapi saat ini anggota terus memancing dengan cara mengendarai sepeda motor sendiri, bila ada yang mencurigakan atau ada aksi begal, langsung dilumpuhkan, bila dilumpuhkan tidak mempan kita ambil tindakan tegas.
“Di jam yang rawan, anggota terus memancing begal dengan cara mengendarai motor sendiri, bila ada yang mengendarai sepeda motor yang sekira mencurigakan pasti bakalan dikejar, apalagi ada komplotan begal beraksi akan dilumpuhkan, kalau dilumpuhkan masih tidak mempan  selanjutnya dilakukan dengan tindakan yang tegas,” ujarnya.
Dijelaskan Liston, dirinya sudah  menghimbau kepada para Kepala Desa di wilayah Kecamatan Cikarang Timur agar segera membentuk kelompok ronda ditiap Desa dengan sistem kentongan, tentunya ketika ada yang mencurigakan segera bunyikan kentongan yang selanjutnya diikuti oleh warga yang lain dan ini akan mempersempit langkah aksi komplotan begal.
“Saya sudah tegaskan ditiap acara Minggon Desa, agar di tiap Desa dibentuk tim ronda dengan membawa kentongan, dan tentunya akan mempersempit langkah komplotan begal, dan akan saya monitor ke 8 Desa,” katanya.
Hadiah Uang
Bahkan Liston berjanji akan memberikan hadiah uang kepada siapa saja yang memberikan informasi tentang keberadaan begal dan benar. Hal ini tentunya bukti dari keseriusan Kapolsekta Cikarang Timur untuk memberantas komplotan begal yang sering beraksi di wilayah hukum Polsekta Cikarang Timur.
“Akan saya kasih hadiah uang kepada siapa saja yang bisa memberikan informasi begal dan benar bisa tertangkap, ini upaya kita saking ingin segera menangkap komplotan begal,”pungkasnya. (lina/win)

http://poskotanews.com/2016/03/05/kapolsek-cikarang-timur-beri-hadiah-warga-yang-berikan-info-begal/

Alunan Gamelan di Saung Ranggon Budaya



MerahPutih Budaya - Sebagai tempat yang dibangun lima abad lalu, Saung Ranggon ternyata menyimpan cerita yang di luar nalar manusi. Salah satunya adalah harus ada alunan gamelan setiap tahunnya di saung tersebut.
Asdi Sutardi, keturunan ke-5 dari Raden Abbas, seorang pasukan dari Mataram yang menemukan Saung Ranggon tahun 1821 ini menuturkan, jika tidak ada hiburan tradisional yang terdapat alunan gamelan menjelang Maulid Nabi, maka akan ada orang kesurupan di sekitar saung.
"Nah, mitosnya di sini memang harus ada alunan gamelan, kaya wayang kulit atau apa pun yang ada bunyi gamelannya. Kalau enggak bisa ada kesurupan massal," ucapnya kepadamerahputih.com di depan Saung Ranggon, Cikedokan, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Senin (4/4).
Terakhir kesurupan massal tersebut menimpa 12 pengunjung pada tahun lalu. Saat itu, keturunan dari Raden Abbas tidak mempunyai dana untuk membuat hiburan tradisional.
"Pas tahun kemarin ada 12 orang pengunjung yang kesurupan. Saya pikir kan dimaklumi karena enggak ada dana, eh enggak tahunya malah kejadian. Biasanya kalau bukan pengunjung ya warga yang kesurupan," terang Asdi.
Saung Ranggon sendiri adalah bangunan yang diprediksi telah ada sejak abad ke-16. Saung tersebut dibuat oleh Pangeran Rangga, anak dari Pangeran Jayakarta. Saat itu, saung sengaja dibuat untuk tempat musyawarah para wali yang datang dari penjuru daerah.
Kini Saung Ranggo telah menjadi cagar budaya dari pemerintah Bekasi. Sayangnya akses yang cukup sulit dan fasilitas yang minim dari tempat tersebut menjadi kendala utama untuk memperkenalkan rumah tertua di Bekasi tersebut kepada masyarakat. (Yni)

http://indonesiana.merahputih.com/budaya/2016/04/04/penjaga-setiap-tahun-harus-ada-alunan-gamelan-di-saung-ranggon/39939/

Saung Ranggon, Bangunan Tertua di Bekasi


MerahPutih Budaya - Tak banyak orang yang tahu jika di pertengahan Kampung Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi ternyata menyimpan satu bangunan yang sangat bersejarah. Bangunan tersebut bahkan bisa dikatakan sebagai bangunan tertua yang ada di kota Bekasi.
Bangunan yang bernama Saung Ranggon ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke 16. Namun setelah dua abad tidak terurus, pada tahun 1821 ditemukan kembali oleh pasukan Mataram bernama Raden Abbas.

"Jadi ini yang ngebangun itu adalah Pangeran Rangga. Beliau adalah keturunan dari Pangeran Jayakarta," ucap Asdi Sutardi, keturunan ke-5 dari Raden Abbas di lokasi, Cikedokan, Cikarang Barat, Bekasi, Senin (4/4).
Sayangnya tidak ada prasasti atau peninggalan tertulis untuk menjelaskan lebih detail fungsi bangunan. Namun Asdi menuturkan pembangunan Saung Ranggon diperuntukan untuk berkumpulnya para wali dari penjuru daerah pada masa itu.


"Jadi pada awalnya itu Saung Ranggon memang dibuat untuk jadi tempat kumpul dan bermusyawarah para wali. Tapi bukan wali songo. Karena wali itu kan banyak yah, kaya utusan dari Cirebon," lanjutnya.
Selain Saung Ranggon, terdapat satu bagian lagi yakni sebuah sumur yang memiliki usia sama dengan saung. Bukan hanya itu terdapat pula beberapa peninggalan senjata seperti keris dan golok di dalam saung. (Yni)

http://indonesiana.merahputih.com/budaya/2016/04/04/saung-ranggon-bangunan-tertua-di-bekasi/39936/